YERUSALEM - Beberapa waktu terakhir kabar mengenai serangan terhadap Iran terus menguat, namun dikhawatirkan bila serangan ini terjadi maka Israel hilang dari muka bumi.
Seorang mantan analis Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) mengatakan, meningkatkan ancaman kekerasan kepada Iran demi mengamankan Israel, maka akan menjadi sebuah kesalahan terbesar abad ini.
"Bila kebijakan retorik ini tidak dapat terkendali dan terjadi insiden di Teluk Persia ataupun Selat Hormuz, bisa jadi akan membawa wilayah tersebut ke dalam perang. Tetapi dampak paling parah adalah Israel akan hancur dalam sekejap," ungkap Ray McGovern seperti dikutip ABNA, Rabu (4/1/2012).
Sebelumnya, Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Rahimi memperingatkan dunia barat yang berniat untuk memberikan sanksi kepada Iran, bahwa negaranya akan menutup Selat Hormuz bila sanksi dijatuhkan. Padahal Selat Hormuz adalah perairan penting yang menjadi penghubung tanker-tanker minyak dunia.
Memandang ancaman Rahimi tersebut, McGovern menganggap semua ini bisa membahayakan dunia. "Bila mereka (dunia barat) menerapkan sanksi kepada Iran, tidak ada setetes minyak pun akan dipersilahkan melewati Selat Hormuz," jelasnya.
Ekskalasi ancaman terhadap Iran memang tidak lepas dari pengembangan dari teknologi nuklir mereka. Amerika Serikat, Israel, dan negara sekutu lainnya menuduh Iran menggunakan teknologi nuklir demi kepentingan militer.
Namun Negeri Parammullah membantah tuduhan tersebut dan menilainya sebagai tuduhan yang tidak berdasar.
Iran pun tetap bersikeras bahwa program nuklir mereka murni digunakan untuk kepentingan damai, yakni untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan listrik rakyatnya.
(faj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar