Senin, 26 Desember 2011

YUK BERANGKAT KE DIENG

Yuk Berangkat Ke Dieng
Akhirnya sampai juga pada part yang menurut saya paling seru. Dieng, ini adalah tujuan utama saya pada trip kali ini. Kata orang Dieng itu unik, menarik, cantik, indah, dan banyak hal yang sulit diterima akal sehat yang terdapat di Dieng. Untuk membuktikannya tentu harus langsung kesana biar nggak penasaran lagi. Pagi hari saya berangkat dari Jogja sekitar jam 9. Dieng yang berlokasi di Wonsobo/Banjarnegara bisa ditempuh melalui rute Jogja-Magelang-Secang-Temanggung-Parakan-Kertek-Wonosobo-Dieng. Jarak dari Jogja sih nggak jauh-jauh banget, cuma sekitar 140 km yang bisa ditempuh dalam waktu 3 jam.



Pagi hari jalan Jogja-Magelang sangat lancar. Jalur yang dulu sering diberitakan putus karena jembatan diterpa banjir lahar dingin juga sudah pulih. Hanya saja saat lewat jalur Jogja-Magelang ini saya masih melihat sisa-sisa keganasan banjir lahar dingin dari Merapi. Rumah-rumah hancur berantakan tertimbun pasir. Beberapa warga masih terlihat membereskan puing-puing bangunan rumah tersebut. Ternyata banjir lahar dingin Merapi kemaren-kemaren jauh lebih dahsyat dan berefek lebih parah daripada saat erupsi.
Yuk Berangkat Ke Dieng
Sampai di Kota Magelang saya memilih jalur dalam kota. Agak sedikit tersendat walaupun cuma sebentar saja. Magelang pagi itu cukup ramai meskipun kota ini nggak terlalu besar. Keluar dari Kota Magelang jalan cukup padat sampai dengan Secang. Tapi setelah Secang menuju Temanggung lalu lintas cukup lancar. Bisa agak ngebut lewat jalur ini. Ya kecepatan 100 km/jam udah cukup bagus lah.

Temanggung juga merupakan kota kecil di Jawa Tengah. Nggak ada kesibukan yang berarti di kota ini. Magelang masih lebih ramai daripada Temanggung. Mungkin karena letak Magelang yang menghubungkan antara dua kota besar yaitu Semarang dan Jogja yang menjadi penyebabnya. Dari Temanggung ke arah Wonosobo saya akan melewati dua kota kecil lainnya yaitu Parakan dan Kertek. Pada jalur ini udara pegunungan sudah mulai terasa. Jalannya kecil, tapi cukup halus, dan yang penting udaranya itu sejuk. Sangat nyaman untuk berkendara. Di kanan-kiri terlihat tanaman tembakau dan berbagai sayur-sayuran yang menghijau. Gunung Sumbing di sebelah kiri terlihat malu-malu dengan puncaknya yang tertutup awan putih.

Sepanjang Temanggung sampai Wonosobo ini jalannya sudah menanjak terus. Meskipun begitu tanjakannya nggak parah-parah banget kok. Yah banya tikungan ke kanan-kiri, naik-turun khas pegunungan banget lah. Karena jalannya bagus jadi bukan menjadi masalah. Tapi yang perlu diingat, mengendarai motor di pegunungan harus ekstra hati-hati. Banyak tikungan buta yang siap menyambut Anda.
Yuk Berangkat Ke Dieng
Untuk ke Dieng paling nyaman memang melalui jalur Wonosobo. Selain itu bisa juga melalui Banjarnegara tapi katanya sih lebih jauh dan jalannya lebih sulit. Jadi bagi Anda yang dari Jakarta akan pergi ke Dieng, lebih baik naik bus sampai di Wonosobo kemudian baru dilanjutkan naik bus mikro menuju Dieng. Bagi Anda yang dari Semarang juga paling enak lewat Ungaran-Bandungan-Temanggung-Wonosobo-Dieng atau Ungaran-Ambarawa-Secang-Temanggung-Wonosobo-Dieng. Tapi kalo ada yang mau lewat Jalan Batang-Kendal melalui Alas Roban ya monggo. Hehe..

Dari Wonosobo ke Dieng masih berjarak kurang lebih 30 km lagi. Jalan terus menanjak dan berliku disajikan disini. Sebelah kiri tebing, sebelah kanan jurang. Beberapa ruas jalan nggak ada pembatas jalan. Ngeri kalo bablas masuk jurang. Udaranya nggak sejuk lagi, tapi cenderung dingin dan mulai menusuk tulang. Dalam waktu 30 menit dari Wonosobo saya sudah sampai di Dieng, tempat indah yang menjadi tempat tinggal para dewa. 


http://www.wijanarko.net/2011/07/yuk-berangkat-ke-dieng.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

farid. Diberdayakan oleh Blogger.