Sabtu, 28 Januari 2012

Perang Salib-II

Ada beberapa penafsiran tentang berapa kali Perang Salib itu terjadi. Batas antara Perang Salib yg satu dgn yg lainnya secara pasti tidak dapat ditentukan. Menurut K. Hitti tiga kali menurut Shalaby tujuh kali sedangkan menurut Sa’ad Abd Fatah ‘Asyur delapan kali. Karena itu utk memastikan kebenarannya perlu penelitian lebihn lanjut. Saya akan menguraikan apa yg ditulis Syalaby. Perang salib I Ide Perang Salib I bersumber dari pidato Paus Urban II pada tahun 1095 di Clermont daerah tenggara Prancis. Ia menganjurkan perang suci melawan kaum muslimin di Timur dgn satu teriakan “Inilah kehendak Tuhan” . Hal ini sebagai hasil pendekatan berkali-kali kepada Paus Urban II oleh Emperor Alexius Comnenus yg posisinya sedang terdesak di Asia kecil oleh dinasti Saljuq. Pada tahun 1097 sebanyak 150.000 orang sebagian besar dari Jerman dan Normandia dikerahkan dalam tiga angkatan di bawah pimpinan Raja Godfrey Raja Bohemond dan Raja Raymond.
Mereka bertemu di Konstantinofel. Tetapi tampaknya tidak semua raja di Eropa menopang gerakan salib ini. Dalam pertemuan bersejarah di Clermont itu ada juga yg tidak hadir utk menyatakan keikutsertaannya. Dari semula Paus Urban II merasa perlu dukungan dari kekuatan sekular. Para uskup bersidang dan mengeluarkan keputusan yg menyatakan bahwa tiap yg turut serta dalam perang suci akan mendapatkan pengampunan dosa dan kekayaan para bangsawan selama berperang dalam pengamanan gereja. Sidang itu juga menghasilkan kesepakatan sebagai simbol gerakan bahwa pakaian tiap orang yg turut berperang akan diberi tanda salib merah pada bagian pundak dan punggung dan gerakan diarahkan menuju Konstantinofel. Keputusan lainya siapa saja yg pulang tanpa menunaikan tugasnya akan menerima hukuman dari gereja. Angkatan Perang Salib I ini terdiri dari tiga kelompok. Kelompok pertama dipimpin oleh Raja Godfrey of Bouillon dari Lorraine dan saudaranya Baldwin. Kelompok kedua dipimpin oleh Bohemond dari Normandia. Dan angkaan ketiga dipimpin oleh RaymondIV dari Provinve yg didampingi utusan pribadi Paus Uskup Adheman. Di samping itu Raymond memperingatkan Paus akan pentingnya bantuan dari Genoa yaitu bantuan angkatan lautnya. Akhirnya Gemoa memberikan bantuan dua belas kapal perang utk menopang Perang Salib ini. Karena itu Genoa mendapat hak atas pelabuhan-pelabuhan Syiria. Ketiga kelompok tentara Salib tersebut setelah sampai di Konstantinofel harus tunduk kepada pimpinan dan komando Kaisar Alexius Comenus. Pada mulanya ada perlawanan terutama dari Godfrey dan Raymond. Namun akhirnya mereka terpaksa tunduk kepada kekuasaan Bizantium. Di samping itu Kaisar Bizantium dapat memaksakan suatu perjanjian “Setelah menaklukan daerah-daerah di Asia Kecil dan dan di Syam para raja harus mengembalikan daerah-daerah bekas kekuasaan Bizantium yg di rebut oleh Saljuq”. Dari fakta-fakta tersebut nampak bahwa pihak Bizantium Timur Alexius cukup berpengalaman dalam memaksakan keinginannya mempertahankan daerah-daearah jajahannya. Dari pihak raja-raja juga sebenarnya hendak mendirikan pemerintahan masing-masing. Perlawanan terhadap kekaisaran Bizantium dibalas dgn pemboikotan bahan makanan sehingga mereka tidak berdaya menghadapi Kaisar Alexius itu seperti terjadi terhadap Godfrey. Peselisihan Emperor dgn Raymond tidak setajam dgn Godfrey krn dapat diredakan oleh utusan Paus Adhemar. Namun perselisihan ini berlanjut ampai raja-raja mengingkari janjinya. Ini merupakan kelemahan pihak tentara Salib sehingga Paus menjadi kecewa. Pada permulaan 1097 tentara Salib mulai menyeberangi Selat Bosforus bagaikan air bah. Mereka berkemah di Asia Kecil yg ketika itu dikuasai oleh Dinasti Saljuq Qolej Arslan. Mula-mula mereka mengepung pelabuhan Naicaea selama sebulan sampai jatuh ke tangan tentara Salib pada tanggal 18 Juni 1097. Ini berarti Bizantium telah merebut kembali apa yg telah dikuasai dari Antioch selama enam tahun. Tentara Bizantium di bawah pimpinan Emperor mengadakan perundingan dgn penguasa kaum muslimin seputar penyerahan kota itu kepadanya dgn jaminan muslim Turki akan diselamatkan. Hal ini mengejutkan tentara Salib krn merasa kalah cepat oleh kelihaian Emperor. Tentara Salib terus maju. Pertempuran di Darylaeum meluas ke tenggara Nicaea sampai akhir 1097. Tentara Salib meraih kemenangan krn Saljuq dalam keadaan lemah. Mereka berhsil memasuki selatan Anatolia dan Provinsi Torres. Di bawah pimpinan Baldwin mereka mengepung Ruha yg penduduk Armenianya beragama Kristen. Rajanya Turus telah melantik Baldwin utk menggantikannya setelah ia mati sehingga Baldwindapat menaklukan Ruha pada tahun 1098. Bohemond menaklukan Antioch ibu kota lama Bizantium pada tanggal 3 Juni 1098 setelah susah payah mengepungnya selama sembilan bulan. Antioch termasuk benteng yg sangat kuat krn secara geografis sangat strategis-setelah konstantinofel- dgn gunung-gunungnya yg mengelilingi sebelah utara dan timur dan sungai yg membatasinya. Jatuhnya Antioch dari Yagi Sian disebabkan oleh berpecah-belah dan lambatnya bantuan dari Salajiqoh Persia serta terjadinya pengkhianatan di dalam Antioch sendiri oleh bangsa Armenia yg tentu memihak Kristen. Bantuan logistik dan perlengkapan dari Inggris dan armada laut Genoa yg tiba di pelabuhan Suwaida semakin memperkuat tentara Salib. Bahemond telah menunjukan keberaniannya yg luar biasa. Ketika tentara Salib mengalami krisis dalam pengepungan Antioch ini ia pura-pura bersedia pulang ke Italia. Dengan sendirinya tentara meminta-minta agar tidak ditinggalkan oleh pemimpinnya terutama pada saat yg kritis ketika mendapat serangan tentara gencar dari tentara Saljuq. Ia menuduh panglima Bizantium Titikios telah mengkhianati tentara Salib krn mengadakan hubungan rahasia dgn penguasa Saljuq-Turki utk menghancurkan tentara Salib. Hal ini menyebabkan kemarahan tentara Salib meluap-luap. Akhirnya Tatikios dgn tentaranya lari melalui pelabuhan Suwaida ke Pulau Cyprus krn takut dibunuh tentara Salib. Nampaknya kali ini Bahemond berhasil menempatkan dirinya sebagai satu-satunya panglima- setelah mendapatpengalaman menghadapi kaki tangan Emperor di Nicaea-sehingga ada alasan utk tidak menyerahkan Antioch kepada Emperor Bizantium. Di sini nampak persaingan kekuasaan antara Bizantium dan raja Eropa. Setelah penaklukan Antioch Bohemond dapat menguasai daerah-daerah sekitarnya. Raymond menguasai sebelah barat daya Antioch dan tidak mau menyerahkannya kepada Bohemond krn sebenarnya ia pun berambisi menguasai seluruh Antioch. Krisis ini baru bisa diselesaikan setelahRaymond diserahi pimpinan utk penyerangan ke Yerusalem krn ia mempunyai peluang utk menguasai daerah yg lbh luas di tanah suci itu. Akhirnya Antioch berada di bawah kekuasaan Kristen selama kurang lbh seperempat abad. Dalam perjalanan ke Baitul Maqdis Raymondmengadakan hubungan kerja sama dgn amir-amir Arab antara lain dgn Muwaranah yg memberikan bantuan kepada tentera Salib. Pemerintah Tripoli dan Beirut juga memberikan bantuan kepada tentara Salib mungkin krn Solidaritas agamanya lbh diutamakan daripada tanah airnya atau krn tidak tunduk kepada tentara Turki. Dalam tempo satu bulan Yerusalem sudah dapat direbut pada tanggal 15 Juli 1099. Kekalahan kaum muslimin Dinasti Fatimiyah yg menguasai Bait al-Maqdis sudah dapat dipastikan krn kota-kota penting yg merupakan pintu gerbang satu-persatu telah ditaklukan. Jumlah tentara Salib jauh lbh banyak daripada tentara Fatimiyah yaitu 40.000 orang . Penaklukan Bait al-Maqdis oleh tentara Salib diwarnai dgn pembantaian yg tak pandang bulu . Kaum muslimin-meliputi semua umur dan jenis yg tak berdaya-dibantainya. K. Hitti menuliskan “Heaps of heads and hand feet were to be seen throughout the street and squares of the city.” Para ahli sejarah mencatat jumlah korban pembantaian itu sekitar 60.000-100.000 orang lebih. Peristiwa yg kejam ini tentu menimbulkan pertanyaan “Benarkah motivasi agama menjiwai perang ini?” Akhirnya misi tentara Salib tercapai yaitu merebut Bait al-Maqdis dan berhasil mendirikan pemerintahan masing-masing Baldwin memegang tampuk kekuasaan di Ruha Bohemond menguasai pemerintahan di Antioch dan Godfrey menjadi penguasa di Yerusalem krn Raymond tidak terpilih menjadi penguasa di sana. Godfrey meninggal dunia dan digantikan saudaranyaBaldwin I tanpa ada yg menyaingi krn Bohemond ditawan Raja Al-Ghazi Kamusytakin Turki. Meskipun Yerusalem telah dikuasai peperangan di Syam terus berlangsung. Raja Yerusalem menyerahkan kepemimpinan kepada Raymond utk menaklukan Tripoli di Syam. Kaum muslimin di Tripoli dapat mempertahankan pengepungan Salib selama delapan tahun. Pada tahun 1109 Tripoli jatuh ke tangan tentara Salib tetapi Raymondtidak sempai menyaksikan kejatuhan kota itu krn meninggal dunia ketika pengepungan mencapai puncaknya. Ia digantikan oleh Wiliam Yordan yg meninggal dunia pada tahun 1108. Wiliam kemudian diganti oleh Bertrand. Pada zaman Bertrand Tripoli dapat ditaklukan. Kota-kota penting lain yg ditaklukan ialah Akka dan Sur . Bersambung?! SumberGerakan Kembali ke Islam; Warisan Terakhir A. Latief Mukhtar K.H. Abdul Latief Mukhtar M.A. Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

sumber file al_islam.chm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

farid. Diberdayakan oleh Blogger.