Jumat, 09 Maret 2012

"Hati-hati Serang Iran"




Pasukan Israel dalam ambang perang dengan Iran (Foto: Guardian)

YERUSALEM 
- Mantan Kepala Intelijen Israel (Mossad) Meir Dagan mendesak Pemerintah Israel untuk mempertimbangkan alternatif lain serangan militer ke fasilitas nuklir Iran.

Meir Dagan mendesak agar pemerintah bersikap hati-hati atas maksud serangan ini, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu merasa perlu menyerang Iran. Salah satu aksi yang diusulkannya adalah mendukung kelompok oposisi Iran untuk merubah rezim yang berkuasa saat ini.

"Melakukan serangan terhadap Iran saat belum mengeksplorasi pendekatan yang lain, adalah sebuah tindakan yang tidak baik dilakukan. Semua pihak harus berhat-hati," ucap Meir Dagan dalam acara 60 Minutes di CBS, Jumat (9/3/2012).

Dagan seperti menilai PM Netanyahu terlalu terburu-buru bila ingin menyerang Iran. "Masih ada waktu untuk mencoba pilihan lain, selain aksi militer," ucapnya.

"Tentunya menjadi kewajiban dari kami, untuk membantu siapa pun yang mencoba menjadi oposisi dari rezim Iran," imbuh Dagan.

Dagan memimpin Mossad sejak 2002 dan baru saja pensiun tahun lalu. Selama dirinya memimpin Mossad, dirinya memegan peran penting dalam operasi rahasia memperlemah penelitian nuklir Iran. Operasi yang dilakukan Dagan, antara lain memerintahkan pembunuhan para ilmuwan nuklir Negeri Paramullah.

Bagi Dagan, Pemerintah Iran saat ini mungkin tidak bertindak rasional. Tetapi dia yakin bahwa Iran memikirkan dengan teliti segala keputusan yang mereka ambil.
"Saya kira Iran saat ini sangat berhati-hati dalam proyek nuklirnya," tutur Dagan.

Dirinya lebih memilih AS yang melakukan serangan ke Iran, dibandingkan Israel yang melakukan hal tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

farid. Diberdayakan oleh Blogger.